Selasa, 04 November 2008

MIMPI TAK BERUJUNG

" ini hanya sebuah cerita tak urung dari sebuah khayalan dari sebuah para digma kehidupan .....ya ada sedikit realita c tapi g berpengaruh banyak....yang banyak hanyalah My Dream tapi mimpi ini dari hati...so..jika ada kesamaan, nama, lokasi, atau yang lainnya..itu hanya unsur ketidak sengajaan..karena ini hanya fiksi belaka ^_^ .....selamat membaca "



pagi itu dingin sekali karena hujan deras sedang mengguyur kota malang, karena perkuliahan libur syifa hanya bisa duduk di samping cendela dan sedang memikirkan sesuatu. raga boleh ada di tempat tapi pikiran hmmm entah ada dimana. syifa itulah gadis remaja yang sedang menempuh pendidikan S1-nya di salah satu PTN di kota malang.

“hmm aku bodoh banget ya...”pikir syifa, ia hanya tersenyum pahit saat ingat masa kecilnya, syifa termasuk anak pendiam dari kecil ia jarang keluar rumah apalagi bermain dengan teman-teman seusianya. karena hal itulah syifa tidak punya teman bermain, kesepian itu yang dia rasakan. syifa ingat semuanya..perlakuan teman-temannya di sekolah dasarnya ya dia ingat..saat ia tak punya teman sama sekali di sekolah...syifa sangat sedih tapi disaat itu ia harus tetap tegar..ia tak menyerah...dan sampai hari ini syifa tetap tegar dan tetap tersenyum walaupun hatinya sakit.

“kenapa sich aku ini....kok jadi gini...ini hanya masalah kecil syifa tak perlu membuat dirimu sampai kyk gini...please dech...” ucap sifya ...air yang tercurah di luar mengiringi derai air mata syifa...sudah satu bulan lebih dia merasakan sakit yang tak terkira...di hatinya...entahlah..siapa yang salah dirinya atau Dimas. ada hal yang membuat syifa tak kuasa lagi menahan air matanya..”cinta”. memang benar lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati..saat gigi sakit masih bisa minum obat tapi klo hati obatnya apa???
“apa keputusan aku salah ya Robb..., hamba bingung” syifa terus menangis....ya hari ini sudah tepat 1 minggu ia meminta putus pada dimas, tapi belum ada jawapan apapun dari Dimas. syifa bingung terkatung-katung seperti ini. syifa ingin lepas dari Dimas. entah apa yang membuat syifa memutuskan untuk pisah dari Dimas, padahal Dimas termasuk lelaki yang baik, ya walaupun kadang syifa merasa dimas kurang perhatian, Dimas lebih sibuk dengan teman-temannya dari pada dengan syifa, tapi syifa sayang pada dimas. tapi bukan itu masalah utamanya....masalahnya syifa merasa terbohongi, syifa merasa dimas sudah tidak jujur padanya, dimas sering kali membohongi syifa...karena suatu kegiatan dengan teman-temannya dimas sering berbohong. tapi dalam dasar hati dimas masih sangat menyayangi syifa.

“ah ...itu hanya alasan lain....aku merasa bukan hanya itu aku minta putus dari dimas”omelan syifa di depan cermin sambil terisak-isak. ya memang ada hal lain yang membuat syifa meminta putus...ia merasa ada yang mengganjal dalam hatinya, perasaan bersalah yang tak kunjung berhenti. bersalah pada agamanya....syifa tau sebenarnya agama melarang berpacaran karena dengan pacaran akan mendekatkan kita pada Zina, akhir-akhir ini syifa mulai berfikir untuk apa dia hidup...kata ustad untuk beribadah..tapi ibadah yang bagaimana, syifa mulai belajar sedit-sedikit tentang agama, dan dia mulai memahaminya...
syifa mengambil handphonenya dan mengirim suatu sms

“ assalamualaikum
dimas gimana dah ada keputusan
maaf ya aku hanya ingin kita mulai
untuk saling berbenah diri
jika memang kita jodoh
insya allah kita akan bersatu lagi
tapi dng restuNya

“hah semoga ini jalan yang terbaik”...harapan syifa. setelah itu ia mengambil mukenanya untuk solat dhuha. dalam doanya syifa memohon untuk dilapangkan hatinya, dibukakan jalan pikirannya, di rhidoi setiap keputusannya serta kuatkan imannya..”ya Robb semoga ini menjadi berkah buat hamba”.

syifa pasrahkan semua masalahnya pada Robbnya. setalah itu hati syifa lebih ringan dan ia mulai tersenyum lagi. “biarlah ini menjadi mipi yang patut untuk dikenang karena ini suatu pelajaran”pikir syifa. dan ia mulai terbiasa dengan status barunya...JOMBLO (hehehehe keren khan^-^). ia kuatkan mental dan hatinya.

rupanya kabar syifa dan dimas putus sudah tersebah seantero kampus (cieh seantero githu)
“syif.... bener kamu putus ma dimas kenapa syif ??? bukannya kalian akur akur saja selama ini” protes Dita sahabat karib syifa mulai dari SMA. “nggak papa kok Dit!! emangnya knp???” ucap syifa tanpa rasa bersalah...

”bukannya githu syif...kamu ma dimas udah 4 tahun lho pacaran kok tiba-tiba aja putus....aku g habis pikir kok bisa sich..padahal kamu selalu berusaha mempertahanin hubungan kalian... kamu yakin g akan menyesal”

“insya allah dit aku nggak akan nyesal” dengan senyumnya yang khas ia berjalan melalui dita yang terbengong bengong. sudah hampir 2 minggu dimas tidak membalas smsnya..

”ah sudah lah lupakan saja mungkin ini memang yang terbaik “pikir syifa. sangat sulit sekali menghapus bayangan dimas dari pikirannya..ya namanya juga cinta pertama mana mungkin bisa langsung ngeloyor pergi tanpa meninggalkan jejak. syifa termenung dalam kamarnya terbersit suatu perasaan seperti ada yang hilang, saat ia meratap di cermin ia melihat sesuatu yang sangat berharga kalung pemberian dimas di hari ulang tahunnya...ia memandangi kalung itu dengan baik-baik.

“biii......punya kerdus bekas ndak?” tanya sifa ke pada bi siti pengurus rumahnya
“ndak ada mbak, memangnya mau di buat apa”
“oh g bi..cuma mau beresin kamar aja, ibu kemana bi....arisan ya....klo mas dani?”
“ndak mbak, ibu gi pasar..katnaya tadi mau beli cover apa gihtu mbak, klo mas dani belum pulang mbak”
“ohhhh bentar ya bi..aku mau ke warung depan siapa tau jualan kardus”
setelah mendapat kardus yang di inginkan syifa membereskan semua pernik-pernik yang mengingatkannya pada dimas,

“ah....habis sudah semua barangku “ kosong itu yang ada di pikirannya saat ini. ya memang tadinya semua pernik pernik di kamarnya dibelikan dimas klo g githu belinya pas ama dimas. tanpa terasa air matanya meluncur kembali...tapi hatinya sudah tidak merasa seperih waktu kemarin...mungkin syifa dah mulai ikhlas...

“syifa...knp sayang kok menangis”
“ah g kok buk...ini syifa gi beresin kamar trus kelilipan debu”
“ibuk tau lho syif...kamu kha anak ibu, ibu ngerasa ada sesuatu yang dah terjadi, dimas juga jarang kesini, kamu putus ya sama dimas?”
tanpa ba bi bu lagi syifa menangis sejadi jadinya pada ibunya..tapi ibunya tidak marah malah beliau sangat mendukung keputusan syifa

“ibu tau kok syifa dulu bukannya ibu menentang kamu pacaran ma dimas, karena ibu tau itu dilarang oleh agama, tapi sekarang kamu dah gede syif...ibu ingin jika kamu ingin jadi muslimah jangan tanggung ya....” setelah itu ibu keluar kamar syifa dan kembali membawa sebuah kotak, saat syifa membuka kotak itu ada sebuah jilbab pink yang sangat indah
“itu jilbab ibu waktu masih muda “
tanpa sungkan-sungkan syifa memakai krudung itu...cantik itu yang terpancar dari dari wajah syifa

“boleh syifa pakai kerudung setiap hari bu”
“tentu saja syifa” mendengar hal itu tak terasa ibu sampai terharu,
“tapi baju syifa yang panjang hanya sedikit bu”
“belajar itu tidak harus sekaligus syifa sedikit demi sedikit”
“insya allah bu doain syifa ya bu”
“amin...ibu akan selalu mendoakanmu nduk”
ya memang kasih ibu tidak terkira, hari itu merupakan hari yang bersejarah bagi syifa...hari pertama dia merasakan perubahan dalam penampilannya menutup aurat.

hari ini syifa ke kampus dengan hal baru yaitu kerudungnnya...”bissmillah ya allah mudahkan jalan hamba hari ini dan hari berikutnya” pinta syifa dalam hati. hari itu ia memakai kerudung pink milik ibunya dengan bawahan rok hitam dengan paduan blus pink yagn sangat pas di tubuh syifa dan syifa semakin terlihat cantik dan anggun. ya memang sich selama ini syifa sudah cantik, tapi setelah memakai kerudung yang menjuntai sampai menutup dadanya, ia tambah semakin cantik.

saat memasuki kelas semua mata memandanginya, ada rasa heran bercampur penasaran menyelimuti ruangan 250 di gedung D tempat syifa berkuliah, karena semua memandang heran syifa hanya bisa berkata
”assalamualaikum”, saat mendengar hal itu
“waalaikumsalam” serempak teman-temannya menjawab.
”ya ampun syif....dah tobat kamu?????” mendengar hal itu kontan saja teman sekelasnya langung tertawa “tidak juga aku hanya menjalankan kewajiban” jawab syifa dengan diplomatisnya..

walaupun ia tau hatinya dag dig dug g beraturan melihat reaksi teman temannya, selama ini syifa memang di kenal sedikit usil, tapi pintar hehehehehe. karena setiap semesternya syifa biasanya mendapat ipk g nasakom alias nilai satu koma, ipk dua pun jarang, malah yang sering adalah 3 koma. tapi dengan syifa memakai kerudung teman-temannya tidak menjadi kikuk tapi malah kagum, dan akhirnya sekarang mereka tau kenapa syifa meminta putus dari dimas.

ada seorang teman sekelasnya agn trsenyum melihat perubahan syifa, namanya ayu sesuai dengan namanya dia memang ayu (cantik red) dengan jilbab panjangnya dia tampat santun dan penuh karisnya
“assalamualaikum ukhti, selamat ya...semoga dengan ini hidup ukhti tambah barokah” sambil mengulurkan tangannya.
” waalaikumsalam, amin terimakasih ya ukhti tapi aku masih perlu bimbingan”beberapa saat mereka sudah cepat akrab mereka ngobrol ngalor ngidul, samapi pada suatu kata
“gini syif kamu ingin nambah ilmu khan, islam tak hanya kira tahur solat 5 waktu seperti yang sudah kamu laksanakan tapi banyak sekali...apakah kamu mau ikut di kegiatan kerohanian islam, kegiatannya seru lho...nanti kami ada pertemuan apa kamu mau ikut syif..??”
“ oh..iya..iya aku mau ikut..tapi aoa tidak apa-apa?”
“tentu saja tidak apa-apa syif...kami akan selalu menerima anggota baru yang ingin belajar tentang islam lebih jauh”
“alhamdulilah makasih ya ..ayu”
“ iya sampai ketemu nanti ya kita ke rohis sama-sama”
“ insya allah.”

sudah satu bulan waktu yang terlewati tapi belum ada kabar sama sekali dari dimas, memang dimas dan syifa berbeda fakultas tapi saat ia sedang ada di rohis kampus,
syifa aku ingin bicara dengan kamu
secara pribadi boleh tidak

bunyi sms yang diterima syifa, dari DIMAS. “asstafirullah ada apa lagi ini ya allah...hamba kira hal ini sudah berakhir” pekik syifa dalam hati.

apakah harus berdua, boleh aku ajak dita” balasan syifa kemudia masuk lagi sms baru
terserah kamu saja salah dia dapat kamu percaya” dan syifa pun membalasnya
insya allah
akhirnya mereka bertemu di kafe serbu tempat biasa mereka berkumpul dulu.
“syif kamu yakin dimas bakalan datang..”ucar dita yang tak sabar menunggu
“insya allah dit...soalnya tadi yang sms duluan dimas”
“ya udahlah...tapi kok lama banget sich dia”
“sabar ya dita sayang”
“oks bebeh”

tak beberapa waktu kemudian dimas datang, wajahnya kusut seperti tidak pernah tidur,
“assalamualaikum”
"waalaikumsalam” jawab syifa dan dita serempak
“kamu sakit dim....kok pucet”seloroh dita.
“g papa kok habis kebagian jaga di rumah sakit...trus lum pulang...”
“ohhh kamu dah coas ya?
“iya”

syifa masih diam saja seperti yang ada di tempat itu hanya ada dita dan dimas saja.sampai pesanan mereka datang pun syifa masih diam saja
“tunggu sekarnag yang jadi sakit gigi kamu syif kok diem aja sich manyun lagi” omongan dita yang tiba-tiba membuyarkan lamunannya.

”ah nggak kok, aku gi ndengerin kalian ngobrol aja”jawab dita sambil mengatur pernafasannya yang mulai kacau karena detak jantungnya.dan suasanya menjadi diam, mereka bertiga berada dalam lamunan masing-masing.

“hmmmm gini syif aku minta kamu datang kesini ada sesuatu hal yang ingin aku omongin”kata dimas memecahkan suasana. rasanya ingin lepas genggaman gelas ditangan syifa saat dimas mulai berbicara,

“ada apa ya dimas?”
“apakah bener kata anak-anak kalau kamu minta putus karena kamu berjilbab”
asstafirullah pertanyaan dimas seperti petir yang menyambar hati syifa, syifa tidak percaya kenapa harus jilbab, dan dapat di pastikan ujung-ujung pertanyaan dimas adalah agama.
“masya allah dimas kenapa kamu bica begitu??”ucap syifa hampir saja tumpah air matanya atas ucapan dimas.

“kamu munafik syif sekarnag jawab aku dengan jujur....apa kamu masih mencintai aku?”suara dimas yang semakin meninggi membuat dita merinding merasakannya dan dita hanya bisa bengong menlihat tuduhan dimas itu. dita melihat syifa yang akan menangis dan dita pun bersuara

“kamu kok ngomongnya gitu dim..????”
“apa aku salah menanyakan hal itu?aku sudah berusaha mengerti dia, tapi dia malah sebaliknya mencampakkan aku seperti ini, ini tidak adil dit. apa salah aku dit...aku g terima syifa putus aku githu aja klo karena agama toh selama ini kami tidak melakukan hal hal di luar batas khan? aku sudah bersikap wajar...syifa sekarnag kamu jawab pertanyaan aku, kamu masih sayang sama aku khan syif..tolong di jawab??”pinta dimas tampa terasa setitik air matanya jatuh. Deg jantung syifa seperti berhenti berdetak

bagaimana kah perasan syifa pada dimas...akankah luluh perasaan syifa ...nantikan lagi ya...makasih atas attensinya ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar